Keterangan Gambar :
Naja Hudia menerima cendramata dari Kepala MAN 2 Model Medan
Medan (Inmas). Ketika mendengar nama Naja Hudia Afifurrahman, maka ingatan kita langsung mengantarkan kepada hafiz cilik yang mampu menghapal Alquran 30 Juz dalam keadaan yang berbeda dengan anak-anak biasanya, Sejak lahir, dokter menyebutkan bahwa Naja menyandang cerebral palsy (kelumpuhan otak) yang membuat pertumbuhannya berbeda dengan anak lainnya. Karenanya, Naja pun kehilangan motoriknya, namun di tengah kekurangannya tersebut ternyata naja memiliki suatu keistimewaan yaitu naja tampil sebagai icon keajaiban Alquran yang nyata sebab tidak hanya mampu menghapal Alquran 30 juz bahkan naja mampu menghapal terjemah Alquran dalam kurun waktu 4 bulan serta mampu menyebutkan halaman, nama surah, nomor surah dan lain-lain.
Demikian ungkap Kepala MAN 2 Model Medan Wuri Tamtama Abdi, S.Pdi, M.Pd yang menyambut langsung kehadiran Naja di MAN 2 pada Sabtu, 9 Nopember 2024 pukul 08.00 wib di lapangan utama MAN 2 Model Medan, kehadiran Naja di MAN 2 disambut sangat antusias oleh guru, pegawai serta siswa-siswi MAN 2 Model Medan yang telah lama menunggu kehadiran Naja.
Wuri melanjutkan ketika mendengar akan kehadiran Naja di MAN 2 melalui ust Fadli Sudiro selaku tim dari pihak Naja, Wuri tanpa berpikir panjang menerima kehadiran Naja tersebut, karena kehadiran Naja ke MAN 2 membawa icon keajaiban Alquran yang insya Allah juga membawa keberkahan bagi MAN 2, keahlian Naja dalam Alquran tidak dapat diragukan karena secara pribadi Wuri telah menguji keahliannya dalam Alquran mulai dari menyambung ayat Alquran, kemudian hanya menyebutkan halaman Aquran kemudian Naja membacakan ayat Alquran pada halaman tersebut lengkap dengan surah, ayat, nomor surah dan terjemahan Alquran, hal ini tentunya membuat semua pihak yang menyaksikan menjadi sangat kagum.
“Saya bertekad kuat agar kehadiran Naja ke MAN 2 tidak sia-sia, harus ada dari siswa-siswi MAN 2 yang dapat menghapal Alquran 30 juz, saat ini MAN 2 memiliki seorang guru yang hapal Alquran 30 Juz ustadzah Aulai Chairunnisa yang juga alumni MAN 2 dan alumni Huffazh Center Indonesia, MAN 2 juga memiliki Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), dengan dua keunggulan ini tidak munkin dari siswa Man 2 yang tidak mampu menghapal Alquran, untuk itu kehadiran Naja harus menjadi motivasi yang kuat agar kita semua menjadi pecinta Alquran,” ujar Wuri.
Sementara itu, Menurut WKM Humas MAN 2 Model Medan Dra. Hj. Misbah Suaidah, S.Pd mengatakan saat berada di lapangan utama MAN 2, Naja diuji oleh 10 orang siswa MAN 2 dari penghapal Alquran, kemudian diuji oleh 3 orang guru salah satunya adalah ustadzah Chairunnisa yang hapal Alquran 30 Juz, bahkan ada yang menguji naja dari kalangan siswa untuk menyambung ayat namun dari surah sebelumnya bukan sesudahnya, dari semua yang menguji Naja, tidak ada satupun jawaban Naja yang meleset atau salah, semua dijawab Naja dengan benar, hal ini menunjukkan bahwa Naja memang merupakan icon keajaiban Alquran yang sangat nyata.
Misbah melanjutkan, tidak sedikit dari kalangan siswa dan guru yang berurai air mata saat naja menyambung ayat Alquran yang diujikan kepadanya, sebab dengan kondisi yang berbeda dari anak biasanya, namun Naja mampu menjadi icon keajaiban Alquran, layaknya sistem komputer, Naja dapat menjawab pertanyaan apapun terkait Alquran bahkan Naja dapat melampaui dan melebihi kecepatan program komputer itu sendiri