MAN 2 Model Medan Lepas 2 Guru Purna Bakti Penuh Empati

Keterangan gambar

Kepala MAN 2 Model Medan Wuri Tamtama Abdi beserta 2 WKM dan Pengurus Sosial foto bersama guru Purna Bakti

Medan (Inhum). Suasana hangat, penuh arti, empati dan juga bercampur kesedihan mewarnai rumah ahlul bait Rabiatul Adawiyah Nasution, M.H.I di jalan Turi Nomor. 20 Komplek Masjid Muslimin Teladan Medan Kota, dalam acara Pelepasan dua Orang Guru yang memasuki masa Purna Bakti, acara itu digelar pada Sabtu (4/10/25).

Dua orang guru yang Purna Bakti yaitu pertama Dra. Hj. Arfah Lubis, M.Pd yang memulai karirnya menjadi guru pada 1 Januari 1992 sampai 1 September 2025, mengabdikan ilmunya kurang lebih 33 tahun, kemudian kedua Dra. Hj. Iswani memulai karirnya menjadi guru pada 1 Maret 1993 sampai 1 Nopember 2025 mengabdikan ilmunya kurang lebih 32 Tahun. Kegiatan ini menjadi acara spesial untuk memberikan penghargaan setingi-tingginya atas dedikasi, loyalitas, dan pengabdian para guru kepada anak-anak didiknya.

 Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran yang dibacakan oleh Dr. Imamul Muttaqin, MA kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan mewakili pihak madrasah dan sosial MAN 2 kemudian acara ditutup dengan pengajian dan doa yang disampaikan al-Ustadz Hasbi al-Mawardi, S.PdI.

Kepala MAN 2 Model Medan Dr. Wuri Tamtama Abdi, M.Pd menyampaikan kepada dua orang guru yang purna bakti ungkapan rasa terima kasih yang sangat mendalam atas dedikasi serta loyalitas dalam mengabdikan ilmunya serta niat yang kuat untuk mencerdaskan anak bangsa, apa yang telah dilakukan oleh Arfah dan Iswani tidak dapat dibalas dan tidak dapat dinilai dengan materi dan lainnya, karena keduanya mengajar dengan penuh keikhlasan tanpa pamrih.

“dua guru yang telah purna bakti merupakan guru yang sangat loyal terhadap MAN 2, tidak hanya itu bahkan dedikasi mereka tidak diragukan untuk MAN 2, mereka mengajar dengan penuh keikhlasan tanpa lelah, karena telah mengabdikan dan mewakafkan diri mereka hingga di atas 30 tahun, nilai 30 tahun itu tidak sebentar penuh dengan lika-liku dan cobaan, tetapi semua mereka hadapi tantangan guru dengan sabar dan tawakkal,” kata Wuri.

Iswani salah seorang guru MAN 2 yang purna bakti mengatakan bahwa secara administrasi kami telah pensiun dari tugas kami mengajar di MAN 2 namun secara ajaran agama Islam tugas kami sebagai guru tidak pernah selesai sampai akhir hayat kami, karena guru tidak harus mengajar di suatu instansi pendidikan, dia dapat mengajar dimana saja, di madrasah, di rumah, dalam keluarga bahkan dia dapat menjadi guru bagi dirinya sendiri.

Iswani menambahkan setelah dirinya dan guru-guru yang lain memasuki masa pensiun dia berharap agar masih dapat memanjangkan tali silaturahmi sesama guru dan pegawai MAN 2, ketika ada acara-acara sosial kami siap untuk hadir dan berkontribusi, masa tugas sebagai guru memang telah selesai namun nilai silaturahmi tetap terjalin sampai kapanpun.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *