Semarakkan Hari Santri 2023, MAN 2 Model Medan Ikuti 1 Milyar Pembacaan Salawat Nariyah

Kepala MAN 2 Model Medan, para guru dan siswa-siswi asrama mengikuti pembacaan 1 Milyar salawat nariyah

Medan (Humas). MAN 2 Model Medan merupakan madrasah yang memiliki perhatian terhadap santri dan kehidupannya, model kehidupan santri diterapkan di MAN 2 dalam bentuk adanya siswa-siswi yang tinggal di asrama dengan menerapkan kehidupan santri pondok pesantren yang penuh dengan disiplin dan aturan, Begitu pentingnya kehidupan santri untuk diterapkan, sehingga menjadikan MAN 2 sebagai madrasah yang cinta dan peduli terhadap santri.

Kepeduliaan MAN 2 terhadap santri, dibuktikan dengan menyemarakkan hari santri pada 22 Oktober 2023 dengan mengikuti pembacaan 1 Milyar Salawat yang dipimpin oleh Katib Am PBNU KH. Miftahul Akhyar melalui zoom meeting. Pembacaan Salawat Nariyah tersebut dilaksanakan pada Sabtu (21/10/23) di Masjid al-Qurra’ MAN 2 pukul 08.00 usai pelaksanaan Salat Isya. Acara itu diikuti oleh Kepala MAN 2 Model Medan, para WKM dan staff nya, penanggung jawab asrama serta siswa-siswi asrama.

Kepala MAN 2 Model Medan Wuri Tamtama Abdi, S.Pdi, M.Pd mengatakan MAN 2 Model Medan mendukung peringatan hari santri tahun 2023 dengan ikut bersama membaca 1 Milyar salawat nariyah, karena santri di Indonesia ikut andil dalam mewujudkan kemerdekaam Indonesia, para santri berjuang, mengorbankan jiwa dan raga demi terwujudnya NKRI yang merdeka adil dan makmur. Nilai memperjuangkan kemerdekaan Indonesia inilah yang dapat dipetik setiap siswa yang menuntut ilmu agar ikut dalam menjadi orang yang terlibat dalam kemerdekaan Indonesia.

“Wuri mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak MAN 2 Model Medan, siswa/i MAN 2 yang berkenan hadir di Masjid al-Qurra untuk menyemarakkan hari santri. hari santri tersebut dibutuhkan untuk mengenang dan meneladani perjuangan serta peran para ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Agar generasi selanjutnya dapat meneladani serta melanjutkan perjuangan tersebut,” ungkap Wuri.

 Sementara itu, WKM Humas MAN 2 Model Medan Dra. Hj. Misbah Suaidah, S.Pd menambahkan peringatan hari santri setiap 22 oktober di Indonesia karena tanggal 22 Oktober tersebut merujuk pada Resolusi Jihad yang dicetuskan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, sebuah ketetapan yang menggerakkan massa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seruan itu mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah.

Misbah menjelaskan kembali bahwa resolusi jihad itu adalah peristiwa penting yang menggerakkan santri, pemuda dan masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang melawan pasukan kolonial. Tujuan dari seruan itu adalah untuk menghadang kembali tentara Kolonial Belanda yang menyamar sebagai NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Lalu para santri di Surabaya menyerbu Markas Bridge 49 Mahratta yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *